Rabu, 18 Maret 2015

kehilangan, bukan hanya tentang ketiadaan. tapi kehadiran yang disia-siakan.

Jumat, 12 Desember 2014

all the best wishes for you

Entah bagaimana Tuhan mengaturnya. 

Mengatur segalanya, mengatur tentang kepergianku dari kita, mengatur tanganku dengan lapang menerima genggaman orang lain dengan mudah dan yakin. 

Rasanya tidak bisa dipercaya, sampai detik ini pun aku belum bisa percaya pada diriku sendiri. 

Aku? Bisa berdiri dan berlari, tanpa harus kembali duduk menunggu mu pulang. 

Satu yang harus kamu mengerti, aku dan dia, bukan sengajaku untuk memberimu pelajaran bagaimana rasanya benar benar ku tinggalakan, bagaimana rasanya kehilangan tanpa bisa menyapa karna kembali pulang. 

Tapi kamu lah, yang telah banyak memberiku pelajaran. 

Pelajaran tentang bagaimana membentuk diriku, menjadi wanita dewasa yg kuat, menjadi wanita dewasa yang bijak. 

Bahwa menunggu dengan sabar itu tidak mudah, bahwa marah dan memaafkan dengan waktu yang bersamaan itu tidak mudah. 

Bahwa berdiri dan duduk lagi berulang ulang kali itu membuat ku lelah. Aku belajar, dan aku mengerti, dari setiap kesalahan, aku mencoba memperbaikinya. 

Semoga ini yang terbaik untuk kita semua, untuk saudara dan sahabatmu yang mungkin kurang suka dan berkenan dengan hubungan kita, doa mereka telah dikabulkan. 

Aku tidak pergi untuk meninggalkan kamu. 

Aku hanya mencoba berdiri untuk meneruskam langkahku. 

Setapak demi setapak meraih tujuan hidupku. 

Selayaknya orang normal lainnya, realistis pada kenyataan bahwa bukan hanya rasa nyaman dan kebiasaan aku bisa sombong mendahului Tuhan bahwa kamu lah jodohku. 

Tanpa peduli, orang orang disekitar kita, ternyata sudah menyalakan api yg membuat kita hangat, tapi sedikit demi sedikit membakar dan membuatnya menjadi abu. 

Krusial. Aku tidak menyalahkan siapa siapa. Hanya berkaca mungkin aku kurang begitu baik untuk memiliki mu. 

Terimakasih, meskipun disekitar kita bara api selalu mengelilingi dam mencoba membuat kita menjadi abu, kamu selalu mencoba untuk meyakinkan aku bahwa api itu hangat. 

Semuanya tidak akan pernah aku lupa begitu saja. Aku, akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu, semoga kelak ada seseorang yang tulus, baik, mengertimu, dan bisa ikhlas diterima oleh saudara dan sahabatmu. Sudah cukup beratmu bersama ku, semoga Allah memudahkam untukmu setelah ini, Amin.